Minggu, 28 Januari 2018

TIDAK ADA YANG KEBETULAN

Dirimu pasti pernah mengalami hal-hal sederhana yang membuatmu merasa menjadi orang yang beruntung saat itu..
tidak harus dalam bentuk uang, bisa hanya peristiwa kecil yang sepele namun kalau kita mengambil hikmahnya pasti ada pesan dari ALLAH disana untuk kita..

Kalau belajar dari para guru agama, para ustadz, orang alim.. selalu mengingatkan manfaat dari sedekah yang diajarkan oleh para Nabi..
1. Akan mendatangkan rezeki
2. Menjauhkan dari sakit
3. Memanjangkan umur atas izin Allah
4. Menjauhkan malapetaka
5. Mendatangkan keberuntungan
6. Menenangkan hati
7. Bukti bahwa kita bersyukur atas rezeki yang ALLAH berikan.
8. Dan masih banyak efek positifnya yang akan kembali ke diri kita.

Kuncinya? Ikhlas...
apa itu ikhlas?..... Lillahita’ala, karena Allah semata. Bukan untuk mendapat pujian, atau agar mendapat stempel orang yang dermawan.

Kemarin saya berangkat ke Madiun, ada seminar “Kembali Ke Titik Nol” yang terlanjur kontrak 6 bulan lalu, padahal saya sudah pamitan off dulu dari seminar-seminar di luar Jogja agar bisa fokus menyelesaikan buku saya selanjutnya.

Jogja yang semakin macet, lebih enak manggil taksi online bisa duduk manis daripada ngerepotin istri saya nganter sampai ke stasiun. Sepanjang jalan saya ngobrol dengan drivernya, baru tau ternyata kalau bonus driver suka berubah-ubah tiap bulan. Kalau musim hujan panggilan tiada henti, kalau lagi sepi suka rebutan dengan driver lainnya, karena di Jogja saja ada lebih dari 7000 driver taksi online dari salah satu perusahaan yang ngehits itu. Belum yang lainnya.

Mendapat ilmu dari obrolan itu, ketika turun tagihannya 38 ribu, saya menyerahkan uang 50 ribu dan sponton bilang,
“Wis mas, kembalinya buatmu saja..”

“Wahaaa.. matur suwuun mas! Selamat jalan!”
Tampak bahagia gitu menerimanya..

Gak banyak, hanya 12 ribu saja.. tapi momen berikutnya akan membuat saya terpana..

Saya membawa dus berisi 50 buku pesanan panitia, berat juga ternyata! Sampai di dalam ruang tunggu saya gak kebagian tempat duduk, saya langsung naik ke peron 3, gak tau gerbong nomer 3 itu sebelah mana, asal berdiri ke senderen besi.
Kereta datang dari kejauhan.. penumpang sudah berkerumun di peron sepanjang 250 meter itu, kereta berhenti mereka bergegas mencari gerbongnya masing-masing.

Ada yang berlari ke belakang..
Ada yang bergegas ke depan...
tetep saja masuknya kayak uyel-uyelan.
Mbok sabar... kasih jalan penumpang yang mau turun..
Dan saya tetap bersender di besi menunggu sepi..
Keluarkan tiket dari dompet, tengok gerbong di depan saya..
kereta 3... nomer 7-13 masuk pass lewat pintu ini!
Laaah!
Sejak tadi langkah pertama berhenti saya tak beranjak, dan tempat duduk saya persis di depan mata..
Kereta ini seperti tau saya membawa dus berat, kalau diangkat jauh bikin pegel alahiyung pokoknya!

Tanpa harus lari ke belakang..
Tanpa harus berjalan jauh ke depan..
Atau malah kesandung-sandung ditabrak orang..
Hidup seperti dimudahkan..
Masya Allah..
saya memang mudah takjub! Tapi saya yakin ini bukan suatu kebetulan.

Pernah ketika saya mengerjakan sesuatu dengan hati ‘kemrungsung’ hasilnya juga berantakan..
ketika saya pergi dalam kondisi tegang, di jalan pernah juga ada halangan..

Dalam bisnis? Sama saja..
kalau bisnis dengan hati yang ada ganjelan hasilnya gak akan maksimal, apalagi sumber dan caranya dengan cara yang haram, atau mendzolimi orang lain, menipu rekan bisnis, percayalah gak akan bisa bertahan..

Jika hatimu loss tanpa ganjalan..
Dan engkau praktekkan ilmu “giving” dimanapun engkau berada..
Insya Allah keberuntungan akan selalu hadir di depan mata..

Salam,
@Saptuari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar