Jumat, 02 Agustus 2013

Masa lalu dan masa depan


Tema Sehari Bersama FLP.

Adalah sebuah acara dimana para angkatan baru di FLP Banjarmasin dan banjarbaru di kaderkan (ya semacam itu deh, judul note aku orientasi FLP) bertempat di hutan pinus Banjarbaru. Ada sebuah pertanyaan menarik dari seorang pembicara sebut saja namanya pak Saprudi atau dalam kepenulisan namanya lebih dikenal dengan clearesta rudi. beliau menyampaikan sebuah materi yang cukup menarik. Tapi di sini saya tidak akan membahas tentang materi tetapi lebih kepada pertanyaan beliau tentang waktu.

hhmm semoga masih ingat ya detailnya, hehe karena nyatetnya nggak begitu detail, hanya pokok yang penting aja.

Kami semua, para peserta diberikan gambaran. Saat kita kecil, bertumbuh dan kemudian mengenal banyak hal, mengetahui apa-apa yang sebelumnya kita tidak ketahui, dalam masa itu sebuah keniscayaan bahwa ada kesalahan yang kita lakukan,atau penundaan-penundaan yang sekarang menjadi penyesalan, juga sikap-sikap yang ternyata bukan sifat yang seharusnya dilakukan, dan banyak hal yang tidak sesuai dengan pemikiran kita sekarang, misalnya masa kanak-kanak yang kurang teroptimalkan, atau tahun tahun yang terabaikan padahal itu adalah tahun tahun penting penentu masa depan kita. Dengan keadaan yang demikian, beliau bertanya jika seandainya kita kembali menjadi kecil tapi dengan kemampuan dan pemikiran yang sekarang, kira-kira apa yang akan kamu lakukan.

seketika itu, jika itu aku. aku telah menetapkan hati dengan jawabanku. namun sayang saat itu pak saprudi tidak memilih aku untuk menjawab pertanyaannya. dan mereka yang diberikan kesempatan menjawab mengemukakan jawabannya, ada yang ingin memperbaiki kesalahannya, ada yang berkeinginan untuk menggunakan waktu lebih baik lagi, dan banyak hal lainnya yang ingin dilakukan pada masa lalu mereka.

Aku pribadi, tidak ingin melakukan itu. aku sama sekali tidak ingin melakukan perubahan-perubahan pada masa laluku, karena melakukan perubahan pada masa lalu sama dengan melakukan perubahan pada masa depan itu sendiri. Dalam masaku sekarang ini aku mensyukuri setiap langkah dan setiap jalan yang sudah ku lewati hingga sampai pada titik seperti ini sehingga untuk melakukan perubahan pada masa lalu aku tidak lakukan.
mungkin banyak aib yang aku lakukan, kesalahan yang aku lakukan, kelengahan waktu yang aku lakukan, tapi setelah dipikir-pikir itu adalah pilihan aku saat itu. mungkin tidak bijak sewaktu dulu, tapi sekarang ini keputusan harus aku pikirkan sebijak mungkin, lagi pula belum tentu dengan masa lalu yang dirubah menjadi lebih baik masa depanku menjadi lebih baik. Aku berpikirnya simple. jika diberikan pilihan antara kembali ke masa lalu dan diberikan kesempatan untuk merubah masa lalu, atau pilihan diberikan waktu didepan yang lebih panjang, maka kau memlihi untuk meminta waktu didepan yang lebih lapang sehingga aku bisa memperbaiki masa lalu ku dengan usahaku sekarang. Lagi pula, aku yang sekarang adalah produk apa yang aku lakukan dimasa lalu. gagal, kesalahan, jatuh terpuruk semuanya menjadi bekal untuk menempuh masa depan dengan cara dan pilihan yang lebih bijak, bukan malah aku mejadikan masa lalu menjadi sempurna dan menghilangkan pelajaran-pelajaran hidup yang penting.

jika diberikan kesempatan waktu didepan yang lebih lapang, maka aku akan pergunakan waktu itu untuk benar-benar berjalan dijalan dakwah dan tarbiyah ini, yang dulu aku hampir terjatuh dijalan ini, bukan hanya jatuh tapi gugur. membina binaan dengan sebaik-baiknya, untuk menebus keenggananku membina. memperbaiki diri untuk masa depan, untuk menebus kelalaian perbaikan diri di masa lalu. memanfaatkan usia dengan sebaiknya, untuk menebus kesia-siaan yang dulu. dan ketika aku telah sukses maka masa laluku adalah masa lalu yang tidak sempurna dan lebih bisa menjadi motivasi yang membumi daripada seorang yang sukses tanpa cela dan kesalahan.

tapi sayang ini tidak bisa aku sampaikan saat orientasi FLP kemaren.
Sekarang ini telah aku abaikan menulis dalam hitungan tahun mungkin, banyak teman-teman diluar sana ngajak lomba, bikin kumcer, tetapi aku tidak sedikitpun menuliskan cerita karena keterbatasan yang aku miliki. sekarang keterbatasan itu ingin aku runtuhkan. semoga istiqomah menjadi teman setia dalam perjalanan menuliskan sejarah hidupku.

untuk kawan-kawan FLP, semoga aku bisa menjadi bagian dari keluarga besar kalian, yang siap membesarkan FLP dan membangun sejarah kepenulisanku. bersama kalian aku berada pada wadah yang tepat ^^

Sumber :di sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar