Mengingat Kembali
2 Agustus 2013 pukul 4:29
30 Desember 2012
Tema Sehari Bersama FLP.
Adalah
 sebuah acara dimana para angkatan baru di FLP Banjarmasin dan 
banjarbaru di kaderkan (ya semacam itu deh, judul note aku orientasi 
FLP) bertempat di hutan pinus Banjarbaru. Ada sebuah pertanyaan menarik 
dari seorang pembicara sebut saja namanya pak Saprudi atau dalam 
kepenulisan namanya lebih dikenal dengan clearesta rudi. beliau 
menyampaikan sebuah materi yang cukup menarik. Tapi di sini saya tidak 
akan membahas tentang materi tetapi lebih kepada pertanyaan beliau 
tentang waktu.
hhmm semoga masih ingat ya detailnya, hehe karena nyatetnya nggak begitu detail, hanya pokok yang penting aja.

Kami
 semua, para peserta diberikan gambaran. Saat kita kecil, bertumbuh dan 
kemudian mengenal banyak hal, mengetahui apa-apa yang sebelumnya kita 
tidak ketahui, dalam masa itu sebuah keniscayaan bahwa ada kesalahan 
yang kita lakukan,atau penundaan-penundaan yang sekarang menjadi 
penyesalan, juga sikap-sikap yang ternyata bukan sifat yang seharusnya 
dilakukan, dan banyak hal yang tidak sesuai dengan pemikiran kita 
sekarang, misalnya masa kanak-kanak yang kurang teroptimalkan, atau 
tahun tahun yang terabaikan padahal itu adalah tahun tahun penting 
penentu masa depan kita. Dengan keadaan yang demikian, beliau bertanya 
jika seandainya kita kembali menjadi kecil tapi dengan kemampuan dan 
pemikiran yang sekarang, kira-kira apa yang akan kamu lakukan.
seketika
 itu, jika itu aku. aku telah menetapkan hati dengan jawabanku. namun 
sayang saat itu pak saprudi tidak memilih aku untuk menjawab 
pertanyaannya. dan mereka yang diberikan kesempatan menjawab 
mengemukakan jawabannya, ada yang ingin memperbaiki kesalahannya, ada 
yang berkeinginan untuk menggunakan waktu lebih baik lagi, dan banyak 
hal lainnya yang ingin dilakukan pada masa lalu mereka.
Aku
 pribadi, tidak ingin melakukan itu. aku sama sekali tidak ingin 
melakukan perubahan-perubahan pada masa laluku, karena melakukan 
perubahan pada masa lalu sama dengan melakukan perubahan pada masa depan
 itu sendiri. Dalam masaku sekarang ini aku mensyukuri setiap langkah 
dan setiap jalan yang sudah ku lewati hingga sampai pada titik seperti 
ini sehingga untuk melakukan perubahan pada masa lalu aku tidak lakukan.
mungkin
 banyak aib yang aku lakukan, kesalahan yang aku lakukan, kelengahan 
waktu yang aku lakukan, tapi setelah dipikir-pikir itu adalah pilihan 
aku saat itu. mungkin tidak bijak sewaktu dulu, tapi sekarang ini 
keputusan harus aku pikirkan sebijak mungkin, lagi pula belum tentu 
dengan masa lalu yang dirubah menjadi lebih baik masa depanku menjadi 
lebih baik. Aku berpikirnya simple. jika diberikan pilihan antara 
kembali ke masa lalu dan diberikan kesempatan untuk merubah masa lalu, 
atau pilihan diberikan waktu didepan yang lebih panjang, maka kau 
memlihi untuk meminta waktu didepan yang lebih lapang sehingga aku bisa 
memperbaiki masa lalu ku dengan usahaku sekarang. Lagi pula, aku yang 
sekarang adalah produk apa yang aku lakukan dimasa lalu. gagal, 
kesalahan, jatuh terpuruk semuanya menjadi bekal untuk menempuh masa 
depan dengan cara dan pilihan yang lebih bijak, bukan malah aku 
mejadikan masa lalu menjadi sempurna dan menghilangkan 
pelajaran-pelajaran hidup yang penting.
jika diberikan 
kesempatan waktu didepan yang lebih lapang, maka aku akan pergunakan 
waktu itu untuk benar-benar berjalan dijalan dakwah dan tarbiyah ini, 
yang dulu aku hampir terjatuh dijalan ini, bukan hanya jatuh tapi gugur.
 membina binaan dengan sebaik-baiknya, untuk menebus keenggananku 
membina. memperbaiki diri untuk masa depan, untuk menebus kelalaian 
perbaikan diri di masa lalu. memanfaatkan usia dengan sebaiknya, untuk 
menebus kesia-siaan yang dulu. dan ketika aku telah sukses maka masa 
laluku adalah masa lalu yang tidak sempurna dan lebih bisa menjadi 
motivasi yang membumi daripada seorang yang sukses tanpa cela dan 
kesalahan.
tapi sayang ini tidak bisa aku sampaikan saat orientasi FLP kemaren.
Sekarang
 ini telah aku abaikan menulis dalam hitungan tahun mungkin, banyak 
teman-teman diluar sana ngajak lomba, bikin kumcer, tetapi aku tidak 
sedikitpun menuliskan cerita karena keterbatasan yang aku miliki. 
sekarang keterbatasan itu ingin aku runtuhkan. semoga istiqomah menjadi 
teman setia dalam perjalanan menuliskan sejarah hidupku.
untuk
 kawan-kawan FLP, semoga aku bisa menjadi bagian dari keluarga besar 
kalian, yang siap membesarkan FLP dan membangun sejarah kepenulisanku. 
bersama kalian aku berada pada wadah yang tepat ^^