Jumat, 22 Februari 2013

MILAD FLP Ke-16 Tahun


Persembahan kawan-kawan FLP Kalsel untuk Forum Lingkar pena(FLP) diusianya yang ke 16 tahun, tepat tanggal 22 februari 2013

Pertama,
Oleh Nai
Flamboyan, 22 Februari 2013
Yang Kucintai Teman-teman FLPers
Di Kalimantan Selatan

Di bawah rinai hujan hari ini
ingin kusampaikan padamu,
bahagianya aku bisa bersamamu di jalan ini.
Sesekali mungkin kita terjatuh dalam perjalanan,
tak sedikit yang berguguran
Tak mengapa. Itu lumrah terjadi.

Temanku sayang,
Jika ada luka kecil dalam perjalanan kita
mari sembuhkan dengan visi
Jika ada harap yang belum terjemba dalam lingkaran ini
mari kuatkan upaya dan kerja
Jika ada desir angin yang membuat cemburu menderu
mari eratkan pelukan dan genggaman

Teman, mari kita tanya diri kita masing-masing dengan garang
"Mau apa kamu di sini?!"

setelah itu, cukuplah pena kita yang menjawabnya


Salam Pena
~Nai~

kedua
Oleh Ery

Pertama-tama saya mengawali tulisan ini dengan ucapan Bismillahirrahmaanirrahiim…
Kedua, saya ucapkan selamat milad untuk FORUM LINGKAR PENA yang ke-16 (22 Februari 1997-22 Februari 2013). Dan yang ketiga, saya mengharapkan Anda untuk memilih no 3 saat 2014 nanti (hehe, kurang wajar sekali saya ini)

Yang malas membaca karena kepanjangan, dilarang menjadi seorang penulis ^^
Tapi saya yakin, kalau Anda benar-benar fans saya, pasti akan membacanya sampai selesai, dan akan meninggalkan jejak dengan menlike dan komentar-komentar yang berjiwa. Jadi, secara tak langsung saya bisa mensurvei berapa orang fans saya, hehe…

DAN… AKU AKHIRNYA TERPEROSOK KE DUNIA MALAM BERNAMA FLP

FLP?
Apa itu? Pertanyaan awal yang menari-nari di atas kepala. Sebenarnya tak ingin kuterjemahkan apa kepanjangan organisasi tersebut. Organisasi apapun itu yang memang bukan berasal dari kampus, aku tidak ingin bersentuhan dengannya. Kenapa? Karena aku ingin fokus kuliah dulu. Belajar dan belajar. Eh, tak tahunya, aku malah tercebur dalam komunitas penanam kebaikan itu, hehe… Tak dinanya, aku yang lugu dan waktu itu masih unyu menulis pendapat/opini di surat kabar mengenai masalah negeri ini mulai kepincut.

Flash back sebelumnya. Tergerak memulai menulis itu pun dari keinginan (boleh dikatakan keirian) meniru salah satu teman di kampus (beda fakultas) yang tulisan dan fotonya mejeng di surat kabar harian X pada waktu itu tahun 2009. Taka apa kan kita menganut kepercayaan ATM. Untuk pemula sangat dianjurkan unsur ATM ini melekat di otak (Amati, Tiru, Modifikasi), tapi diperbolehkan untuk sementara waktu. Asal jangan ATM yang satu ini (Amati, Ta’aruf, Menikah), we ka we ka we ka. Tak disengaja dan memang sudah takdirnya mungkin, besoknya saya benar-benar mengikuti jejak sang teman. Seiring waktu berjalan, jam berputar, dan cecak mendendangkan lagu kegemarannya, aku terus belajar dan belajar, membaca dan membaca, menulis dan menulis, walau hanya sedikit. Sedikit demi sedikit, dan akhirnya membukit. Alhasil, tulisanku waktu itu malah keseringaan mejeng di surat kabar X dan Y. Tiada henti. Itulah fase saya berkarya (2009-2011). Ery, besoknya Ery, lusa Ery lagi, besoknya lusa Ery, lusanya lusa Ery lagi (bosan tuh pembaca).

Tapi tenang, untuk menghilangkan kebosanan para pembaca, saya sering menggonta-ganti foto yang terupdate untuk menemani tulisan saya di koran tersebut. Dari yang asyik, keren, dan narsis pernah memenuhi salah satu halaman di rubrik surat kabar harian tersebut. Tak sampai di sana, aku mencoba lagi menulis ke bagian rubrik cerpen dan puisi. Hasilnya? Tak menunggu lama, tulisanku diterbitkan lagi. Senangnya bukan main waktu itu. Karena kesenangan dalam kebaikan, berlanjutlah sampai sekarang. Apalagi bonus seperti honororium semakin menambah semangat untuk selalu menulis dan menulis lalu melemparkanya ke media massa. Untung sang redaktur tidak muncul tiba-tiba saat saya lemparkan tulisan ke dia, hehe… Jika tidak, bisa jadi saya sudah kena timpuk dan honor saya dicopot.

Tahun 2009, tahun dimana saya mengawali karir di dunia tulis-menulis. Dan saat tahun 2010 entah bagaimana ceritanya saya bisa bertemu dengan sosok kakak tingkat yang pada waktu itu mengajak untuk mengobrol seputar kepenulisan sebentar. Nama beliau adalah kak Wahyu Susanto. Kakak yang ganteng satu ini (saya akui, walau saya tak tahu apa dia juga mengakuinya) telah membumbui pikiran-pikiran saya dengan 3 huruf, yaitu F-L-P. Dan tentu tugasnya hanya satu, agar aku segera ikut ke dalam organisasi ini. Akhirnya, saya pun merasa telah dihantui oleh 3 huruf, EF-EL-PE tadi. Saya terhenyak, terkaget-kaget, tergugah-gugah, dan sempat istikharah sebenarnya. Pantaskah? Dengan senang hati (entah kenapa waktu itu malaikat senang sekali mengajak saya ke area-area kebaikan), saya pun dikenalkan dengan sang ketua FLP Cabang Banjarbaru pada periode 2009-2011 (kak Saprudi). Padahal dengan beliau itu sudah kenal sejak jadi maba, hehe... Tapi tak tahu ternyata beliau adalah ketuanya (maklum dulu saya memang tidak tertarik sekali untuk masuk organisasi). Obrol demi obrolan berlangsung, dan akhirnya saya langsung diundang (bahasa halusnya) mengikuti acara rekrutmen. Mengerikan!!!

Direkrutmen, saya bertemu dengan sosok-sosok pewawancara yang memang sudah saya kenal semuanya, hehe… Ada kak Saprudi, kak Mujattaini, kak Raida, dan kak Nina. Empat orang ini ketika mendengar jawaban saya saat diwawancara hanya bisa manggut-manggut. Mimik mereka seperti kebingungan, mungkin karena ucapan saya yang ngolor ngidul tak jelas, hehe... Atau mungkin mereka malah terkesima melihat kehadiran saya di ruang wawancara pada saat itu. Entahlah! Yang jelas hanya Tuhan Yang Maha Tahu.

Beberapa hari kemudian, ada sms masuk yang menyatakan aku lulus wawancara dan berhak untuk ikut pelatihan menulis internal kader baru. Wow sesuatu. Sudah, dari sana aku baru tahu. Oo, FLP itu begitu toh. Punya pusat, punya wilayah, punya cabang, dan punya ranting. Dan sekarang saya bergabung di cabangnya, yaitu FLP Cabang Banjarbaru. Menulis pun niatnya disetir untuk menularkan kebaikan.

Tidak lama kemudian, acara demi acara kuikuti. Kira-kira 3 kali acara (Buka Puasa Bersama di Mushala Teknik, FLP Goes to School di SMA Negeri 1 Banjarbaru, dan Workshop Kepenulisan bersama Mbak Afifah Afra di Aula Bapelkes). Aku bangga bisa berpartisipasi dan bekontribusi bersama FLP Cabang Banjarbaru, walau lelah menghujam, letih mengeras, dan senyum mengenang.

Di akhir kepengurusan kak Saprudi, saya diamanahi menjadi seorang ketua acara Resolusi Menulis 2011. Adapun acara tersebut digabung menjadi satu, yaitu bazar buku di Lapangan Murdjani, lomba cerpen bertemakan Jepang, dan acara kepenulisan bekerjasama dengan editor Penerbit Bentang Pustaka yang dilaksanakan di Aula FMIPA Banjarbaru. Sukses mengadakan acara tersebut walau ada sedikit ketimpangan di peserta (sedikit yang hadir, karena persiapan acaranya memang minim, waktu sangat pendek, dan panitianya cuman ber-6 kalau tak salah khilaf, hehe…). Tapi suer, saya tetap mendeklarasikan kebanggaan tersendiri. Soalnya saya mencintai FLP secara lahir dan bathin, upsss…

Tepat di Bulan Maret 2011. Musyawarah Cabang pun dilaksanakan. Ya, itulah pertamakalinya saya menjadi seorang ketua umum organisasi (ketua kelas pernah kok, itu juga waktu kelas 6 SD, hehe…). Aneh sih, padahal saya baru saja berkenalan dengan FLP Cabang Banjarbaru. Sesuatu yang memang tidak pantas. Baru anggota, bukan pengurus, langsung naik jabatan. Ya, tak mengapa. Wajar, kader FLP Cabang Banjarbaru pada waktu itu masih sedikit. Dan saatnyalah untuk saya berkontribusi seluas-luasnya, meraup masa sebesar-besarnya, dan mendemdamkan diri sebaik-baiknya pada mereka yang berhasil menemukan saya dengan FLP). Alhasil, hehe.. Jangan ditanya… Anggotanya masih sedikit. Upsss.. Tapi ada kemajuan lah. Yang awalnya 6 orang. Sudah jadi 10, lalu 20, kemudian 40, dan berlanjut… Oh, tapi itu juga banyak yang kabur (karena kebanyakan mahasiswa dan mereka ternyata memang harus fokus dengan ibadah utamanya, yaitu belajar, dan bertanggungjawab untuk segera lulus dari perkancahkekampusan). Ya, begitulah saya waktu itu, karena saking semangatnya. Berani menyulap. Dan akhirnya tersulaplah… Jadi, maka jadilah…

Alhamdulillah, sampai saat ini (mendekati waktu kelengseran saya yang sebentar lagi diketuk) sudah banyak program kerja yang terlaksana. Adapun yang belum, akan segera dibereskan. Insya Allah secepatnya. Kalau tidak secepatnya, ya sekencangnya, hehe…

Perlu kalian ingat kawan-kawan, semenjak digebrak dan digerakkan pertama kali oleh bunda Helvy Tiana Rosa dan rekan-rekan yang lain (pendiri FLP), FLP diposisikan sebagai organisasi inklusif. Keanggotaannya terbuka bagi siapa saja tanpa memandang ras maupun agama. Mayoritas anggota FLP memang Muslim, namun tingkat pemahaman keislaman mereka tidaklah seragam. So, jangan takut. Ada juga non muslim yang bergabung. Meski demikian para anggota FLP memendam satu niat yang sama, yaitu membagi seberkas cahaya bagi para pembaca dan menganggap kegiatan menulis adalah bagian dari ibadah. Titik. Jadi, intinya jangan segan bila Anda yang sedang membaca catatan ini ingin bergabung bersama kami. Segerakan saja. Saran saya, berceburlah dalam lubang kebaikan. Jangan menunggu lama lagi. Kebaikan kok ditunda. Beda persoalannya sama menikah, itu kudu dipercepat, biar kaya dan bahagia sepanjang masa, hehe… Ngomong-ngomong masalah nikah nih, ayo siapa yang mau beli coklat saya? (ini kalimat kok sengaja tidak nyambung ya, jangan-jangan ada kongkalikong antara penulis dengan pedagang coklat nih, hehe..). Tenang, penulis juga penjual coklat kok. Jadi, kami tidak ada kerjasama di balik cerita ini.

Oh ya, sekali lagi. Kalau Anda tidak menemukan kebaikan di FLP, ya sudah, keluar saja dari kubangan kebaikan tersebut. Karena ini bukan paksaan, melainkan kesuksesan. Banggalah menjadi salah satu anggota dari Forum Lingkar Pena, karena di sana Anda akan belajar bagaimana menjadi seseorang yang berkarakter. Eh, masa? Coklat saya saja tak berkarakter. Yang berkarakter itu masih tetap Kopi Torabika punyanya om Iwan Fals, hehe…

Dan Anda kudu bangga juga telah bergabung dengan FLP Cabang Banjarbaru. Karena Anda setiap rapat atau acara akan melihat sebenar-benarnya pangeran yang berwibawa (saya pun mengelak, itu bukan saya, meski dalam hati saya terpaksa meyakininya, itu adalah saya sendiri #kode).

Sekian dari saya. Yang ingin bergabung dalam kebaikan langsung saja sms ke 089692745867. Hati-hati, kebaikan akan menggerayangi Anda!!! Bila ada yang ingin membeli coklat saya. Cukup saya copy paste saja no HP di atas tadi di sini --> 089692745867 (pake bold)

untuk kelanjutan bagian kedua n ketiga silakan klik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar